Friday, May 21, 2010

Makan itu Menyenangkan ^^, [Adab Makan sesuai sunnah]

Makan adalah aktivitas yang sangat menyenangkan bagi setiap orang apalagi bagi orang yang lapar. Berdasarkan hadist yang ada, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Bukhari no. 5376 dan Muslim 2022). Dari hadist tersebut, terkandung ada 3 adab utama yang seharusnya oleh kita sebagai ummat muslim bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Secara ringkas, saya sedikit menyampaikan tentang adab pertama yaitu membaca basmallah, karena saya akan lebih banyak membahas adab kedua. Berdasarkan hadist yang shahih, sebenarnya bacaan bismillah yang sesuai dengan sunnah adalah cukup dengan bismillah tanpa tambahan ar-Rahman dan ar-Rahim. Dari Amr bin Abi Salamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai anakku, jika engkau hendak makan ucapkanlah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Thabrani dalam Mu’jam Kabir). Kalaupun sekarang ada diajarkan sejak kecil di bangku TK dengan bacaan lengkap : Allahuma bariklana fiima rozaktana wa kina adza banaar, secara pribadi saya belum menemukan hadist yang shahih mengenai hal itu. Wallahu a’lam, barangkali ilmu saya yang masih sangat minim. 

Iklan atau tayangan kuliner di televisi, sering saya perhatikan si artis memasukkan makanannya dengan tangan kiri. Diskusi dengan suami pun mengalir mengenai hal tersebut. Sebenarnya dulu tanpa sadar saya pun pernah melakukan hal-hal sepele yang saya kira “no problemo”, tapi teguran demi teguran sering saya peroleh dari suami di awal-awal pernikahan kami mengenai hal ini. Terkadang tanpa kita sadari, ada hal-hal yang kurang sesuai dengan tuntunan rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam yang kita lakukan. Beberapa dari kita, barangkali ada yang tanpa sengaja atau tanpa sadar bahkan bisa jadi dengan kesadaran tinggi melakukan hal-hal seperti berikut.

1. Makan steak di sebuah warung/rumah makan dengan menggunakan table manner ala barat yakni garpu di tangan kiri dan pisau di tangan kanan. Sehingga bila makan, tangan kiri-lah yang berperan utk mengantarkan ke mulut
2. Makan menggunakan tangan (tanpa sendok). Ketika di tengah2 makan kehausan, kita mengambil gelas dengan tangan kiri dan meminumnya, walaupun dengan perantaraan dgn tangan kanan di bawah gelas (supaya terkesan ada partisipasi dari tangan kanan). Alasannya karena tangan kanan kotor terkena makanan sehingga takut gelasnya akan kotor juga.
3. Makan gorengan dengan pelengkap cabe, dengan memegang gorengan (tempe, tahu, bakwan) di tangan kanan dan cabe di sebelah kiri. Alhasil, cabe akan dimakan dari tangan sebelah kiri. Sama halnya dengan makan disertai pelengkap kerupuk, dengan kerupuk berada di tangan kiri sehingga secara tidak sadar kita makan krupuk dengan tangan kiri
4. Menyuapi anak dengan tangan kanan, tetapi ketika meminuminya menggunakan tangan kiri dengan alasan karena tangan kanan masih digunakan utk memegang makanan si kecil.
5. Kidal. Karena kebiasaan melakukan aktivitas dengan tangan kiri, maka memasukkan makanan pun dilakukan dengan tangan kiri.

Saya yakin, Anda semua pernah melihat fenomena di atas, atau barangkali pernah melakukannya. Sebenarnya hal-hal di atas tidak harus terjadi bila kita mempunyai komitmen tinggi untuk menjunjung sunnah. Misalnya, 1) Tanpa malu walapun makan steak di tempat umum, tetap kita gunakan garpu di sebelah kanan utk makan, tak peduli dengan table manner yang ada; 2) gelas adalah sesuatu yang bisa dicuci, bila kotor ya dicuci, toh nantinya juga bakalan dicuci, so tetap pakai tangan kanan; 3) Walaupun makan cabe, krupuk dan pelengkap lainnya, pastikan tetap dengan menggunakan tangan kanan, 4) Menyuapi anak adalah melatih anak dan mengajarkan hal yang baik. Apa yang dia lihat, itulah yang akan dilakukannya. Ajarilah dengan selalu menggunakan tangan kanan dalam mengambil makanan ataupun memasukkannya dalam mulut. 5) Kidal menurut saya adalah sebuah kecenderungan/kebiasaan bukanlah penyakit atau sesuatu yang bukanlah “tidak bisa tidak”. Kalau untuk makan tetap menggunakan tangan kiri, saya kira bukan suatu alasan yang tepat. Anda bisa melakukan tetap dengan tangan kanan. Hilangkan pembenaran2 yang kadang justru membuat pemikiran kita jadi kurang benar. 

Sesungguhnya tegas lho rasulullah itu menyampaikan tuntunan ini. Dari Jabir bin Aabdillah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “janganlah kalian makan dengan tangan kiri karena syaitan itu juga makan dengan tangan kiri.” (HR Muslim no. 2019). Ada lagi nih hadist yang menguatkan : Dari Umar radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian hendak makan maka hendaknya makan dengan menggunakan tangan kanan, dan apabila hendak minum maka hendaknya minum juga dengan tangan kanan. Sesungguhnya syaitan itu makan dengan tangan kiri dan juga minum dengan menggunakan tangan kirinya.” (HR Muslim no. 2020).

Adab utama yang ketiga adalah mengambil makanan yang paling dekat dengan kita. Hal itu dimungkinkan adanya orang yang jijik bila kita makan berame-rame bila kita mengambil makanan tanpa kendali kesana kemari, dan hikmahnya juga adalah bersikap sopan. Tapi maksudnya di sini adalah ambil terdekat itu adalah bila jenis makanannya sama. Tapi bila ada bermacam2 makanan seperti lauk pauk, sayur dan lain2, pendapat ulama kita diperbolehkan untuk mengambilnya sebagai kompromi atas 2 hadist. Berdasarkan hadist dari Anas bin Malik yang meriwayatkan, “Ada seorang penjahit yang mengundang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menikmati makanan yang ia buat. Aku ikut pergi menemani Nabi. Orang tersebut menyuguhkan roti yang terbuat dari gandum kasar dan kuah yang mengandung labu dan dendeng. Aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu mengambil labu yang berada di pinggir nampan.” (HR. Bukhari, no. 5436, dan Muslim no. 2041).

Sunnah-sunnah makan yang lain sebenarnya masih banyak sekali misalnya : cuci tangan sebelum makan, anjuran makan mulai dari pinggir, segera makan ketika makanan sudah siap, tidak tengkurap, tidak mencela makanan, larangan bernafas/meniup air minum, dan lain-lainnya. Silakan saja bagi yang berkenan mengetahui lebih banyak utk bisa searching ttg ilmu ini selengkap mungkin baik dari buku atau internet. Sekarang ini banyak sarana utk bisa lebih maju dan pintar. Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa menjaga kita dari keburukan dan maksiat, menjaga kita selalu dalam kebaikan, kebenaran, dan tetap syukur kepada-Nya. Barokallohu fiikum

Wallahu a’lam bisshowab

^ dari suatu yang tercecer dalam benak ^

Bontang, 21 Mei 2010

0 comments:

Post a Comment