Saturday, April 16, 2011

Suamiku Hebat

Suamiku bukanlah laki-laki yang suka membantu istrinya di dapur, suamiku juga bukanlah laki-laki yang suka membantu istrinya membereskan rumah, suamiku tidak suka berkebun, suamiku bahkan cenderung cuek terhadap pekerjaan rumah. Tapi, suamiku adalah suami hebat yang sangat kubanggakan.

Hampir tiap bulan sekitar 2-3 kali aku meninggalkan anakku untuk keperluan arisan bulanan kantor suamiku maupun arisan RT. Aku hanya mempercayakan si kecilku kepada abinya. Alhamdulillah, Ibrahim memang sangat dekat dengan abinya, jadinya bukan masalah yang besar ketika harus kutinggalkan paling lama 3 jam bersama abinya. Sebelum Ibrahim disapih, aku memang sangat khawatir jika meninggalkan si kecil lebih dari 2 jam, tapi setelah penyapihan, aku cenderung lebih tenang meninggalkannya.

Berdua di KL express saat hanimun


Awalnya aku agak ragu saat pertama kali meninggalkan anakku walau dengan abinya sendiri ketika usia si kecil sekitar 8 bulan. Karena aku sadar sekali, suamiku berasal dari keluarga yang berada jadi cenderung manja dan cuek dengan pekerjaan wanita. Tapi saat itu suamiku meyakinkan bahwa aku ga perlu khawatir meninggalkan Ibrahim bersamanya kalau hanya untuk arisan. Saat itu memang aku sudah enggan mengajak anakku untuk arisan karena polahnya yang sudah mulai aktif.

Kali pertama alhamdulillah berhasil, karena si kecil tidak rewel dan menjadikan aku semakin percaya kepada suamiku untuk selanjutnya kuminta menjaga anakku. Pernah beberapa waktu saat kutinggal, anakku pup sehingga suamiku dengan terpaksa harus mau tidak hanya mengganti popoknya tapi juga harus membersihkan kotoran dan mencuci badan anakku. Ternyata suamiku bisa, dan aku bangga dengan kehebatan suamiku. Bahkan mertuaku pun heran dengan kemampuan suamiku itu.

Pernah satu waktu, aku ada acara bazaar di hari Sabtu. Aku pun meminta ijin suamiku untuk turut bergabung dengan berjualan mainan edukatif. Saat itu, Ibrahim berusia 15 bulan. Suamiku mendukungku dan meyakinkanku untuk turut serta. Dia berjanji menjagakan Ibrahim untukku. Alhamdulillah, suamiku berhasil mengurus anakku mulai dari menyuapinya sarapan (kebetulan makanannya beli nasi kuning saja, karena sudah mulai bisa makan nasi), hingga berusaha menidurkannya walaupun tidak berhasil karena saat belum disapih. Tapi alhamdulillah Ibrahim tidak rewel hingga acaraku berakhir dari pukul 07.00 - 13.00

Di saat kami berjalan-jalan ke mall atau pusat perbelanjaan atau bepergian, hampir sering sekali suamiku lah yang menggendong dan menjaga anakku, sedangkan dia membiarkanku berjalan tanpa beban. Hingga mamaku sendiri pun keheranan dan berkomentar : "Biasanya anak laki-laki itu dekatnya sama ibunya lho, kok ini dekat banget sama bapaknya". Pernah juga satu hari saat kami berada di bank, saat antrian banyak sekali, aku hanya duduk menanti giliran sedangkan suamiku berdiri sembari bermain bersama anakku. Saat itu ada bapak satpam yang berkomentar : "wah, anaknya dekat sekali ya pak dengan bapaknya daripada ibunya".

Selain itu, suamiku juga mempunyai banyak kehebatan lainnya. Di edisi selanjutnya deh akan saya sharing satu persatu kehebatan suamiku yang membuatku semakin sayang dan cinta kepadanya. Barangkali hal ini merupakan hal yang sepele untuk para wanita yang suaminya lebih hebat, tapi bagiku suamiku lebih dari sekedar hebat...... :)



0 comments:

Post a Comment